Habis nggak tahan. Kini kemaluanku sudah sepertiga berada di dalamnya.Saya berusaha sabar, saya gerakkan maju mundur lagi. Xnxx jepang Antara takut dan ingin tahu. Bulu-bulu yang sudah rapih memenuhi lagi sekitar kemaluanku, segera terlihat dengan jelas.“Nah, begitu khan lebih oke…” katanya.“Aku kapok En, nggak mau nyukur plontos lagi.”“Kenapa Mas..?”“Waktu mau numbuh. Kami tertidur untuk beberapa waktu.Begitu saya bangun, rupanya Endar sudah tak ada. Kugerakkan lagi bokongku dengan arah maju-mundur. Berhasil..! Mungkin takut tersentuh kemaluanku. Uh, rasanya enak sekali.“Udah bersih juga Mas…” ia mengulanginya.Katanya datar saja. Maksudnya, jelas agar saya masuk lebih banyak lagi. Begitu lidahku menyentuh bibir kemaluannya, Endar berteriak kelojotan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. hi..” sambil cekikikan.Dengan super hati-hati ia gerakkan juga pisau cukur mulai menghabisi bulu-bulu kemaluanku. Selesai Endar menutup pintu, ia agak kaget melihat kemaluanku terbuka, sambil menutup mulutnya ia meminta agar saya menutupnya.“Tutup itunya dong..!” katanya dengan manja.Saya katupkan kedua pahaku, batang kemaluanku saya selipkan di antaranya, sehingga tak terlihat dari atas, sedangkan bulunya terlihat
