enak khan..?”Namun aku sudah tak mampu menjawabnya, nafasku tinggal satu-satu, aku hanya bisa mengangguk sambil tersipu malu. Ih.. XNXX Hii.. hmm.. Kemudian usapan Tante Dasha bergerak naik ke pundakku. kulit kamu halus ya, Sar.. Entah apa lagi pikirku, aku toh sudah pasrah. aku jadi merinding rasanya.“Tante..” suaraku lirih.“Tenang sayang.. Setelah pengalamanku dengan Tante Dasha itu barulah aku mulai bertualang dimana akhirnya aku mau mencoba bercinta dengan lain jenis. Aku tidak percaya bisa diperlakukan begini oleh Tante Dasha, dan tidak pernah kusangka, karena sehari-hari Tante Dasha tampak begitu cantik dan anggun. Tante Dasha menyeruakkan kepalanya ke selangkanganku, kedua pahaku diletakkan di atas pundaknya, sehingga kedua paha bagian dalamku seperti menjepit kepala Tante Dasha.Lalu tanpa sungkan-sungkan lagi Tante Dasha mulai menjilati bibir kemaluanku.“Aaa.. gila.. Jadi sepulang sekolah aku mampir ke rumah Tante Dasha,Tentu saja aku malu mengatakannya, aku hanya pura-pura ngobrol kesana-kemari, sampai akhirnya Tante Dasha menawarkan lagi untuk main-main seperti kemarin dulu, barulah aku menjawabnya dengan mengangguk malu-malu.Begitulah
