sambut Nita dari dalam dan sekaligus bangkit membenahkan tubuhnya yang masih telanjang bulat. Ia tidak sampai hati melihat Bahri bermenung seperti itu. XNXX alangkah kelabu dihatinya ketika itu. sedang tidur? Matanya terpejam. Sekalipun kata kata kasar dan menyakitkan hati, bahri tak pernah merah apa lagi membentak. Setelah selesai membenahi tubuhnya, rambutnya ia sisir rapi, sehingga tidak ada tempat kecurigaan di mata pembantu itu.Anak kunci diputar Nita, lalu ia tekan gagangnya. Pelirnya ditimpa penyakit Flu…..?!Tengah asyik asyik Nita merenung, setelah membuat kenikmatan secara sendiri, tiba tiba pintu terdengar diketuk orang dari luar. Aaakhhh…… desahnya menahan nikmat.Jari yang sudah masuk itu, ia tarik dan ia benamkan beberapa kali, sehingga lubang yang tadinya terasa kecil mulai dirasakannya melebar. Dan apakah mungkin semua ini bisa terjadi, sean-dainya Fachdat betul betul belum dimiliki siapa siapa.Bisa semua ini terjadi ? Nafas Fachdat terdengar memburu. Lama ia lakukan itu, dan akhirnya …………..Creeeeet…….creeeet…….creeeet…….. Kedatangannya itu tidaklah bertepuk sebelah tan-gan. Fachdat pura pura.Bukan!
