Lalu saya pun melakukan pemijatan yang pelan dan setengah mengelus elus pundak tersebut.“Hmmm.. Bokep Amida Seperti kaget melihat perlakuan qu yang agresif dan berani ini. “Ahhh… Enak Mas…” desahnya.Tangannya semakin kencang memegang rudal qu. Dia tersenyum memperhatikan qu, dan saya malah jadi salah tingkah.“Eehh.., kagak nglamun kok Amida ??,” jawab qu. Tangan kanan qu memeluk perut, tangan kiri qu memeluk sebagian payudaranya. Rupanya Amida tahu apa yang saya perhatikan terhadapnya. Namun meski posisinya begitu, tetap saja payudaranya sudah terlihat, karena ukurannya sedikit besar. Keringat bercucuran dari jidat dan punggung Amida. Saya coba membuka CD nya dengan tangan kiri sementara tangan kanan meremas bokongnya. Saya kaget. Dia mendorongkan pantat nya maju bersamaan dengan klimak yang dia dapat.“Mas… Ahhh… Ahhh… Shhh…”
Dipeluknya saya erat-erat hingga hampir 2 menit.“SSshhh… Aduhhh… Enakkk… Amida…”Gumam qu disela-sela pelukannya yang erat. Rupanya Amida tahu apa yang saya perhatikan terhadapnya. Ya sudah, besok aja ya”Kemudian saya menyerahkan kembali buku tugas nya sambil meremas genggaman tangannya.
