Demikian pula Adi.Adi kemudian duduk di sebelah gurunya itu, dibelainya rambut Yeni dengan lembut, kemudian
disibakkannya ke sebelah kiri. Bokep Rambut panjangnya
tergerai bagai sutera ditindihi tubuhnya.“Ahh cepat Adi”, Yeni mendesah tidak sabar.Adi kemudian berlutut di samping gurunya. Tubuhnya panas dingin. Yeni membiarkan rambut
panjangnya tergerai bebas, tidak seperti biasanya saat ia tampil di muka murid-muridnya.“Kenapa ayo duduk dulu, Ibu periksa..”Muka Adi merah karena malu, karena Yeni tersenyum saat pandangannya terarah ke buah dadanya.“Bagus bagus…, Kamu bisa gitu kok pakai menyontek segala..?”“Maaf Bu, hari itu saya lupa untuk belajar..”“oo…, begitu to?”“Adi kamu mau menolong saya?”, Yeni merapatkan duduknya di karpet ke tubuh muridnya.“Apa Ibu?”, tubuh Adi bergetar ketika tangan gurunya itu merangkul dirinya, sementara tangan Yeni yang
satu mengusap-uasap daerah ‘vital’ nya.“Tolong Ibu ya…, dan janji jangan bocorkan pada siapa–siapa”.“Tapi tapi…, Saya”.“Kenapa?, oo…, kamu masih perawan ya?”.Muka Adi langsung saja merah mendengar perkataan Yeni“Iya”“Nggak apa-apa”, Ibu bimbing ya.Yeni kemudian duduk di pangkuan Adi.
>