Customer saya? XNXX Saya bisa membaca ada kesedihan dan kekaguman di sinar matanya. Akhirnya saya tahu bahwa dia belum punya cowok. Paha putih mulus tersebut hanya tertutup sedikit di bagian atas oleh rok mini biru tuanya yang berwarna hitam. Tahu diri, saya pamit pada mereka.Benih-benih cinta mulai bersemi di hati saya dan Vivi. Jari tengah saya bisa menyentuh mulut rahimnya yang juga merupakan titik sensitifnya. Ketika saya mengantarkan Vivi pulang, dia mengaku bahwa Andi sering meneleponnya tetapi dia sendiri lebih suka bersama saya. “Maafin saya, Gus..” katanya. Kemudian Vivi meminta saya menunggu soalnya dia bermaksud untuk mandi.Ketika dia mandi, iseng-iseng saya melihat sekeliling kamarnya berjalan ke arah telivi yang terletak di atas meja tulis. Sekali-kali dia membalas tatapan mataku. Saat ini saya tidak mempunyai siapapun dan apapun. Kemudian saya mengalihkan tangannya ke atas, sehingga saya bisa melihat ketiaknya yang mulus tanpa bulu. Saat itu Vivi memakai celana dalam hitam dan sela-sela celana dalamnya terlihat ujung beberapa helai
