Mengapa kancing baju cuma tujuh?Hah, aku ada ide: toh masih ada kancing di bagian lengan, kalau belum cukup kancing Bapak-bapak di sebelahku juga bisa. Bokep Lho, salon kan tempat umum. Aku menurut saja. Ia hanya menampakkan diri separuh badan.“Mbak Wien.., aku mau makan dulu. Masih menutupi diri dengan tabloid. Aku meringis merasai sentuhan kulit jarinya. Hitam. Ah apa saja. Ia tidak lagi dingin dan ketus. Saya bisa masuk angin.” kata seorang wanita setengah baya di depanku pelan.Aku tersentak. Ya, seseorang toh dapat saja lupa pada sesuatu, juga pada sapu tangan. Toh, si setengah baya itu pasti sudah lebih dulu tiba di salonnya. Ia berlutut mengelap paha bagian belakang. Ia tersenyum ramah. Masih ada esok. Ke bawah lagi: Turun. Aku menikmati kelincahan lidah wanita setengah baya yang tahu di mana titik-titik yang harus dituju.
