Wah.. XNXX “Aahh.. Tadi pagi aku cukur lho.. Tiba-tiba klotak! Nafsuku meletup-letup, otot-ototku mengejang dan.. Aduh kemaluanku makin membludak ingin keluar dari sarangnya.“Arie.. naik turun.. Kumainkan lidahku di tengah-tengah bibir kemaluannya. Fei mulai menggelinjang. kenapa.. gede amat..!” kejutnya sambil digosok-gosokkan tangannya di batang kemaluanku yang sudah sejak tadi membengkak. Ternyata ia baru di kompleksku dan tinggal bersama pamannya. ahh..” dilepaskan nafasnya, kemudian ia menjauhkan tanganku dari liang kemaluannya. “Enggak kok.. masih sulit tanganku menjangkaunya, tampaknya Fei tahu akan hal itu. “Aahh.. Aku menahan pahanya agar tubuhnya tidak mundur-mundur. “Aku harus kenalan!” berontak kata hatiku. “Aahh.. Kusuruh ia menindihku dengan kepalanya mengarah ke batang kemaluanku dan dengan kaki mengangkang, dan mengarahkan lubang kemaluannya yang telah memerah ke wajahku. Wow.. Kusuruh ia menindihku dengan kepalanya mengarah ke batang kemaluanku dan dengan kaki mengangkang, dan mengarahkan lubang kemaluannya yang telah memerah ke wajahku.
