Sylvia cuma mengangguk dibarengi dengan senyum manisnya.Pulang kantor, kami langsung menuju ke resto di sebuah hotel bintang lima. “Aaakh..”, desah kami hampir bersamaan merasakan nikmat yang penuh sensasi ini. XNXX Belum lagi lipsticknya yang merah senada di bibirnya yang mungil serta rambutnya yang ikal terurai, membuat wajahnya yang judes menggemaskan itu makin nampak sensual. Dari kejauhan kulihat dia mulai melepas blazer dan bajunya sekaligus, sementara BH dan rok mininya masih dibiarkan menempel. Aku kemudian mengantarnya sampai ke kamar di atas dan melanjutkan ngobrol sambil minum wine. Liang kemaluannya makin terbuka lebar yang membuat lidahku makin leluasa menjilat dan mengemut segala sudutnya. Dari jilatan panjang telapak kakinya, kuakhiri di bawah jari-jari kakinya yang membuat Sylvi menggeliat dan menarik kakinya mundur. Goyangan pinggulnya menjadi semakin menggila mengikuti kegelian di kakinya. Dari posisiku berdiri, kembali batang kemaluanku berdenyut-denyut memandang kemulusan kulit tubuhnya bagian atas yang putih bersih serta mengkilap karena keringatnya. Kedua tangannya lalu dilepaskannya ke samping sambil lebih menegakkan
