Menjilat, mengigigit-gigit kecil, menghisapserta memutar-mutarkan lidah dan berusaha memasukkan ke liang pusarIrene (hihi aneh juga nih cewek, sensitive area kok di pusar).Sambilagak miring berdiri bersandarkan bak mandi toilet, mulai kembalikutelusuri silhoutte tubuhnya menuju ke daerah kewanitaannya lagi. Oke aku terima aku salah, tapijangan terus-terusan marah dong, apalagi di depan anak kampus gitu, akukan juga punya malu.. XNXX Ddrrrgghhh..! Dan, “Jjjlleebb..!”
“Hhhgghh.. “Chie kita kerjain nyoo..!” kedip mata Irene dibalas mata sapi si Lisbeth, sepertinya aku akan dikerjai mereka nih. Akuterus mencium kemaluannya dengan lembut. terusin Lis.. Wuiihh..,waktu dia melihatku, langsung kujulurkan lidah ke arahnya. aku bener-bener minta maaf ke kamu.” katakumenjelaskan. vaginaku buat kamu.. Emangaku mau makan sama kamu?” Astaga, marah nih doi. “Adududuuhhh… sakit tahu..! Di pelataran parkir hanya ada 7 mobil saja yang parkir.“Sukuurrr..!” kudengar suara cekikikan di belakang yang ternyata si suara geledek. Setelah pesan titip jagain Irene ke anak yangpiket, aku pamit mau beli soft drink. Lucu kan tuhgayanya.Kami saling gantian berciuman, menjilati keringattubuh,
