Tak lama kemudian, sambil tersenyum menggoda, Mbak Lia menarik telapak kakinya dari pundakku. Aku menengadah.“Kurang jelas, Jhony?” Aku mengangguk.Mbak Lia tersenyum nakal sambil mengusap-usap rambutku. Jepang xnxx Di depan mataku kini terpampang keindahan pahanya. Hembusan nafasku ternyata membuat bulu-bulu itu meremang.“Indah sekali,” kataku sambil mengelus-elus betisnya. OK?”Aku mengangguk. “Jhony, salahkah dugaanku?”
“Hmm.., ya, benar Mbak,” jawabku mengaku, jujur. Sebagai atasan, sebelumnya kupanggil “Bu”, walau usiaku sendiri 10 tahun di atasnya. Dan bila kami terlibat dalam pembicaraan yang cukup serius, ia tidak menyadari roknya yang agak tersingkap. OK?”Aku mengangguk. Mbak Tia merenggut bagian belakang kepalaku, dan menariknya perlahan. Rongga dadaku mulai terasa sesak. Paha kanannya sudah tidak melilit leherku. Ada kelembutan yang memancar dari bola matanya yang menatap sendu. Sangat kontras dengan warna kulitnya. Ia tersenyum menatap hidungku yang telah licin dan basah. Bagian dalamnya juga ditumbuhi tetapi tidak selebat bagian atasnya, dan warna kehitaman itu agak memudar. Terasa sangat berat menjawab pertanyaan sederhana itu. Telapak tangannya mengusap pipiku beberapa
