Tanganku pun mulai
mengelu-elus tangannya. “Hampir lupa ya?” lagi-lagi hidungku jadi sasarannya waktu
Mbak Mira mengucapkan kata-kata itu.Selama di bus dalam perjalanan pulang aku memejamkan mata
sambil mengingat-ingat pengalaman yang baru saja ku dapat dari Mbak Mira. XNXX “Maksud Mbak, apa?” aku bertanya tidak mengerti. “Emmm, pingin nanya aja.”
“Enggak kok, aku nggak pacaran sama Mela,” jawabku datar. “Sori terlambat. Akhirnya aku duduk kembali. Bergerak maju mundur
dari pelan dan makin lama makin cepat.“Aaaah… Hoooohh,” aku hampir pada puncak, dan Mbak Mira
cukup cekatan. Kupelankan lagi, dan Mbak melepas tangannya dari tanganku. Mbak Mira nampak
sangat feminin dalam kulot hitam, blouse warna krem, dan kaos yang juga
berwarna hitam. Beberapa menit kemudian, kurasakan Mbak Mira mengangkat
kepalaku menjauhkan dari vaginanya. Tapi
aku mau lebih. “Kalau gitu, aku duluan mandi,” katanya sambil menyambar
hand-bag dan menuju kamar.
