Suasana di jalan relatif sepi di Senin malam itu. “Mmmpphh.. Xnxx jepang Hari-hari dijalaninya dengan ketidak berdayaan. Kamu khan baru mulai cuti 2 (dua) minggu..” sergahku. Ugh,” kalimat yang pasti akan keluar dari mulut Miranda sambil meronta-ronta.“Wallah.. Belum lagi pakaiannya yang tertutup tapi terbuka. Serta dengan langkah awal pengamanan aku sumbat mulutnya dengan lakban serta mengikat tangannya ke belakang dengan lakban yang sama.Aku bergerak meninggalkan tempat itu, melarikan mobilku ketempat yang lebih sepi. “Siapa lagi?” balasku bertanya. Jadi bagiku sungguh tepat momentum yang kudapatkan untuk menculiknya. Kulihat Miranda masih belum sadar.. Atau sesekali membiarkannya terikat rantai anjing itu di sebuah pilar yang ada di apartemanku.Jadi tidak selamanya Miranda terikat seperti manakala pertama kali aku culik. Rambutnya terurai panjang hingga punggung, wajahnya yang cantik nyaris serupa dengan penyiar cantik yang terkenal itu.Miranda namanya, selalu mengusik kalbuku hingga kini. Lepaskan ugh.. Mana mungkin aku lepasin kamu ha..
